Akhir Penantian

Aku berdiam, aku bertahan
Tersenyum melihatmu bahagia
Menangis disaat kau sedih
Namun dibalik senyumku
Tersimpan seribu luka yang tak dapat kusembuhkan
Pandanganku hanya tertuju pada satu arah
Yang tak bisa untukku alihkan
Pandanganku hanya tertuju padamu
Tetesan airmata ini takkan berhenti
Saat luka terbuka dan melebar
Ketika kumelihat kau pergi dariku
Sekarang aku sendiri, dalam kegelapan dan kehampaan
Namun disaat kesendirianku ini, ia datang.
Menemaniku, menghiburkan dan membawa kehangatan
Ia mengajakku untuk pergi, meninggalkan tempat ini
Meninggalkan tempat kenangan kita yang kini gelap dan hampa
Tapi aku tidak bisa, aku ingin tetap bertahan
Menunggumu, agar kembali lagi
Sehari, sebulan bahkan setahun sudah
Kau hilang, kau benar meninggalkanku sendiri
Dan inilah akhir dari penantianku ini
Saatnya untukku untuk pergi, pergi dari sini
Menuju tempat yang lebih nyaman dan damai bersamanya
Berat rasanya, aku masih ingin bertahan tapi aku takut dalam gelap dan hampa
Kini hanya dia yang akan kupandang
Kini kekuatannyalah yang akan meruntuhkan kekokohan tembok hatiku
Kini aku bagaikan daun yang ditiup angin karena pohon tidak meminta daun untuk tinggal


By : Clarissa Wira M.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kucing (Cat)

THESE ARE LESSONS I'VE LEARNED IN LIFE

L.D.R.