Audrey’s Story –
Part 1
Edisi
Februari 2015
Sebulan sudah berlalu.
Semenjak hari itu, Audrey tidak pernah menghubunginya lagi. Sakit itu sangat
membekas dalam hatinya. Audrey mencoba untuk tetap tersenyum dan menjalani
kehidupannya seperti biasa, walaupun sebenarnya ia masih merasa sedih. Tak
jarang Audrey berdiam diri di kamarnya, menangis. Setiap mengingat
kenangan-kenangan itu, Audrey tak kuasa menahan rasa sedihnya. Mencoba
mengikhlaskan apa yang telah terjadi, namun sangat sulit untuk dilakukan.
“Siapa yang akan menggantikan posisiku?” selalu menjadi pertanyaan yang tak
pernah berhenti di kepalanya. ”Apakah aku akan menemui seseorang yang seperti
dia lagi? Atau tidak? “ keraguan ini membuatnya tidak ingin membuka hati kepada
siapapun lagi. ”Tapi, aku tak siap untuk bersamanya kembali, aku takut
merasakan sakit itu lagi, sudah cukup !” Audrey pun membuat keputusan.
keputusannya sudah bulat. Dia tidak akan
terlibat dalam segala bentuk hubungan lagi. Akhirnya ia kembali seperti Audrey
yang dulu, selalu ceria. Dengan
teman-teman yang selalu berada disampingnya, dan juga keluarga yang selalu
memberi support untuk Audrey, Audrey bangkit dari kesedihannya. Dia tahu, ini adalah suatu proses yang harus
ia lalui, agar dia menjadi orang yang lebih dewasa dalam mengahadapi suatu
masalah, dan tak berlama-lama dalam keterpurukan. Yang ia inginkan saat ini
adalah meraih mimpinya yang dulu tertunda agar menjadi kenyataan dan
membahagiakan orang-orang ia sayangi. Dan
apa yang akan terjadi pada Audrey selanjutnya? Tunggu cerita berikutnya ya
teman-teman…. :D
Bersambung…
Komentar
Posting Komentar