SEBUAH PERJALANAN MENUJU KEDEWASAAN (2)

"Jatuh cinta memang tak pernah direncanakan, tapi membina sebuah komitmen, butuh perencanaan. Mabuk kepayang itu mudah. Kau hanya perlu mereguk suka cita sebanyak-banyaknya. Yang sulit itu menghadapi risiko terjaga dari mabuk tanpa ada siapa pun di sebelahmu. Jatuh cinta itu mudah. Kau hanya perlu terpanah asmara, lalu jatuh. Yang sulit itu menghadapi risiko berdiri sendirian dengan hati yang terluka. Kasmaran itu mudah. Kau hanya perlu senyum-senyum sendiri setiap akan berangkat tidur. Yang sulit itu menghadapi risiko terbangun dengan hati yang patah tanpa ada yang mampu merekatkannya kembali."

"Bukankah hidup ini sebetulnya mudah? Jika rindu, datangi. Jika tidak senang, ungkapkan. Jika cemburu, tekankan. Jika salah, betulkan. Jika suka, nyatakan. Jika sayang, tunjukkan. Manusianya yang sering kali mempersulit segala sesuatu. Ego mencegah seseorang mengucap "aku membutuhkan".

"Iya, cinta bisa menghilang. Lantas, kenapa kakek dan nenek kita bisa bertahan hidup berdua sampai mereka meninggal? Karena saat cinta menghilang, mereka punya sesuatu yang disebut kasih sayang, keterbiasaan, empati, dan tentu saja komunikasi. Jadi, untukmu calon pendampingku kelak, aku tidak tahu sampai kapan aku bisa jatuh cinta padamu. Tapi aku jamin, aku akan jadi orang yang terbangun di sebelahmu dan mengatakan, "Hidup akan baik-baik saja selama kita memiliki kita."

"Jika kau dan aku berniat ke arah yang lebih serius, tak benar rasanya membiarkanmu datang hanya untuk melihat-lihat hidupku, tanpa betul-betul mengenai orang-orang hebat yang pertama kali mengajarkanku agar aku bisa menjadi diriku hari ini. Menerimaku, berarti juga menerima keluargaku. Karena keluargaku, kelak akan menjadi keluargamu."

"Di hidup kita yang cuma satu kali ini, apa perlu membuang waktu dengan mengurusi yang tidak perlu, menghakimi yang kita tidak tahu, dan memusuhi hal yang tidak kita mengerti?"

"Manusia sering kali digerakkan oleh dua hal: rasa takut dan rasa cinta. Rasa takut cenderung membuat kita membuat pilihan-pilihan konservatif, membuat kita enggan keluar dari zona nyaman, membela ego kita sendiri, dan menganggap keputusan kita sudah betul. Padahal, kita hanya terlalu takut untuk mengambil keputusan yang benar-benar kita inginkan hanya karena kita senang membayangkan yang tidak-tidak. Sementara rasa cinta membuat kita berani menyatakan, berani mengikuti kata hati, berani keluar untuk melihat dunia. Karena toh, hidup (di dunia) ini cuma satu kali."

"Pernahkah kau merasa kau tidak lagi menjadi dirimu sendiri dan yang ingin kau lakukan hanya pergi jauh, mencari arti hidup ini? Aku pernah. Dan kau tahu apa yang kulakukan? Aku duduk, diam, lalu mendengarkan hatiku baik-baik. Hatiku memintaku untuk menggapai cita-cita."

"Sekarang telah tiba saatnya. Aku meminta izin untuk berangkat menggapai cita-cita. Aku tahu, meninggalkan lingkungan familiar bukan hal yang mudah, melepaskan keterikatan dengan orang-orang yang menyayangiku bukan perkara gampang. Apalagi pergi darimu, itu hal yang muskil. Namun, biarlah aku mencoba. Biarlah sebuah perjalanan mengajarkan tentang apa yang namanya kerinduan. Biarlah sebuah petualangan memperkenalkan dengan persahabatan baru. Jika aku berhasil, aku akan punya cerita manis ubtuk dikenang. Jika aku gagal, aku akan bangun di suatu pagi dan berkata, "setidaknya aku sudah mencoba."




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kucing (Cat)

THESE ARE LESSONS I'VE LEARNED IN LIFE

L.D.R.